SEJARAH GEREJA ASIA (China, Korea, Kamboja, Hong Kong)
1. “CHINA”
Budaya
Cina (bahasa
Tionghoa: 中国文化; Hanzi tradisional: 中國文化; bahasa Tionghoa: Zhōngguó wénhuà) adalah satu dari budaya
paling tua dan kompleks di dunia. Wilayah penyebaran dominan budaya ini
meliputi daerah geografis yang luas dengan kebiasaan dan tradisi yang sangat
bervariasi antara kota dan provinsi di Cina.
Bahasa
Bahasa•
4.000 tahun pertama bahasa Cina terbagi atas Cina Lama dan Tengah Cina ,
setelah itu mulai terpecah menjadi berbagai dialek dan bahasa sekitar 1.000
tahun yang lalu. Dalam Dinasti Ming standar bahasa Mandarin dinasionalisasi.
Meskipun demikian, baru pada Republik Cina di era 1900-an baru ada hasil yang
nyata dalam mempersatukan bahasa di China .
Spiritualitas
Agama
Cina pada awalnya berorientasi untuk menyembah dewa tertinggi Shang Di dan
Shang selama dinasti Xia, dengan raja dan peramal bertindak sebagai imam.
Sebagian besar dari budaya Cina didasarkan pada gagasan bahwa dunia rohani ada.
Tak terhitung metode ramalan telah membantu menjawab pertanyaan, bahkan
menjabat sebagai alternatif untuk obat. Sering ada garis kabur antara mitos,
agama dan fenomena yang tidak dapat dijelaskan. Sementara banyak dewa merupakan
bagian dari tradisi, beberapa tokoh suci yang diakui paling termasuk Guan Yin ,
Jade Kaisar dan Buddha.
Mitologi dan kepercayaan
Sebagian besar budaya Cina berdasarkan tanggapan bahwa
adanya sebuah dunia roh.[rujukan?] Berbagai
metode penelahan telah membantu menjawab pertanyaan, dan dijadikan pun
alternatif kepada obat. Budaya rakyat telah membantu mengisi kekosongan untuk
segala hal yang tiada penjelasannya. Kaitan antara mitos, agama dan fenomena
yang aneh memang rapat sekali. Dewa-dewi menjadi sebahagian tradisi, antara
yang terpenting termasuk Guan Yin , Maharaja Jed dan Budai. Kebanyakan
kisah-kisah ini telah berevolusi menjadi perayaan tradisional Cina . Kebanyakan
kisah-kisah ini telah berevolusi menjadi perayaan tradisional Tionghoa .
Konsep-konsep lain pula diperluas ke luar mitos menjadi lambang kerohanian
seperti dewa pintu dan singa penjaga. Konsep-konsep lain pula diperluas ke luar
mitos menjadi lambang kerohanian seperti dewa pintu dan singa penjaga. Di samping
yang suci, turut dipercayai yang jahat. Di samping yang suci, turut dipercaya
yang jahat. Amalan-amalan seperti menghalau mogwai dan jiang shi dengan pedang
kayu pic dalam Taoisme adalah antara konsep yang diamalkan secara
turun-temurun. Praktek seperti menghalau mogwai dan Jiang shi dengan pedang
kayu pic dalam Taoisme adalah konsep yang dilaksanakan secara turun-temurun.
Upacara penilikan nasibCina masih diamalkan pada hari ini selepas
bertahun-tahun mengalami perubahan. Upacara penilikan nasibCina masih
dilaksanakan pada hari ini setelah bertahun-tahun mengalami perubahan.
SEJARAH PERKEMBANGAN GEREJA DI CHINA
Perjumpaan
Cina dengan agama Kristen sudah meliputi hampir 1500 tahun. Agama Kristen di
cina pertama-tama diperkenalkan pada masa dinasti T’ang (618-905 M) yang dibawa
oleh kaum Nestorian. Cara yang digunakan untuk penyebaran agama di sana adalah
dengan cara kontekstualisasi seperti yang dilakukan oleh Mateo Ricci. Hal ini
membuat orang-orang Cina terbuka dengan kekristenan sekalipun ada begitu banyak
tantangan dari beberapa pihak misalnya penganut aliran agama Budha, agama-agama
suku dan juga pemerintah.
Prasasti
Nestorian berdiri 150 tahun pasca masuknya Injil ke Cina kuno oleh seorang yang
bernama Alopen (阿罗本 ‘Āluóběn’ (baca:Aluopen)) yang datang ke Cháng'ān (長安 atau 长安) alias Xī'ān (西安), ibukota Cina kuno. Demikianlah dikisahkan oleh
prasasti tersebut. Prasasti itu berdiri pada tanggal 7 Januari 781 M. Ini
berarti, Injil masuk ke Cina tahun 631 M, atau 14 tahun lebih awal dibanding
pertama kali Injil masuk Nusantara pada tahun 645 M di Barus
Sumatera Utara. Prasasti ini juga mengisahkan keberadaan umat Al Masih di Cina
kala itu di kota-kota Cina, terutama di Cina bagian utara.
Salah satu mazhab dari umat Al Masih Timur ini mendapatkan pengakuan pada tahun 635 M dari Kaisar Taizong, seorang Kaisar Cina dari Dinasti Tang yang memerintah kala itu. Kaisar Cina itu mengeluarkan dekrit agar Alopen disebut Pemimpin Spiritual dan Pelindung Kekaisaran. Kaisar juga memerintahkan pembangunan biara Nestorian di ujung barat ibukota kerajaan Cina kuno itu.
Salah satu mazhab dari umat Al Masih Timur ini mendapatkan pengakuan pada tahun 635 M dari Kaisar Taizong, seorang Kaisar Cina dari Dinasti Tang yang memerintah kala itu. Kaisar Cina itu mengeluarkan dekrit agar Alopen disebut Pemimpin Spiritual dan Pelindung Kekaisaran. Kaisar juga memerintahkan pembangunan biara Nestorian di ujung barat ibukota kerajaan Cina kuno itu.
Setelah dinasti T’ang kekristenan tetap hidup di Cina.
Penginjilan yang memiliki pengaruh yang besar di Cina adalah penginjilan yang
dilakukan oleh Hudson Taylor. Ia pergi ke Cina dan melakukan penginjilan di
daerah pedalaman Cina. Setelah pelayanan Taylor maka muncullah pemikiran pemikiran dunia modern
seperti darwinisme, patriotisme nasional dan doktrin-doktrin radikal seperti
sosialisme dan anarkisme.
Hal ini menyebabkan munculnya pemberontakan, salah
satunya adalah pemberontakan Boxer yang membunuh 180 misionaris dan ribuan
orang Kristen Cina. Akan tetapi ketika kaum komunis memerintah di Cina maka
kekristenan mengalami tekanan yang luar biasa (1949). Pencetusan Gerakan Tiga
Mandiri benar-benar membuat gerakan kristen Cina bersikap merendahkan diri pada
negara. Hingga saat ini kekristenan di Cina sangat sulit berkembang dan hanya
bisa dilakukan dengan sembunyi-sembunyi.
Untuk selanjutnya sejarah kekristenan di Cina:
Perlawanan yang paling keras dalam kekristenan adalah dari agama Buddha. Jadi
hila kaisar beragama Buddha, maka kekristenan dianiaya dan biara-biara Kristen
dihancurkan. Tetapi pada saat kaisar bukan dari Buddha, maka kekristenan
mendapat perlindungan.
Di
samping ada upaya mengkontekstulisasikan pengajaran kekristenan di Cina, tetapi
tetap saja agama Kristen dianggap agama asing (Ruck, 47-51).
Kemudian
Cina dikuasai kekaisaran Mongolia. Ternyata kekristenan mendompleng kekuatan
Mongolia untuk mengembangkan kekristenan, di mana lingkaran kekaisaran ada
orang Kristen. Sehingga ketika Mongol berhasil diu sir oleh Cina, maka terusir
jugalah kekristenan dari Cina. Dan sejak saat itu Cina sangat tertutup bagi
pengaruh asing.
Agama
Kristen tidak berkembang di Cina karena kurang berakar. Faktornya adalah corak
kebudayaan Cina berbeda dengan corak kekristenan gaya Nestorian.
Dukungan
kekristenan hanya bergantung kepada kebaikan pemerintah. Bila gereja mendapat
dukungan pemerintah akan maju, dan sebaliknya. Pada abad ke 10 gereja mengalami
penganiayaan kerns, dan pada abad ke 14 kekristenan telah hampir punah di Cina.
2.
“HONGKONG”
Sekilas tentang negara Hongkong
Hong Kong (Mandarin: 香港 ; Pinyin: Xiānggǎng; resminya Daerah Administratif Khusus
Hong Kong) merupakan satu dari dua Daerah Administratif Khusus yang
merupakan bagian dari negara Republik Rakyat Cina, satunya lagi
adalah Makau. Pada tanggal 1 Juli 1997,
daerah ini secara resmi diserahkan oleh pemerintah Britania Raya kepada Republik
Rakyat Cina.
Sebelum diserahkan pada tahun 1997, Hong
Kong adalah koloni Britania Raya. Di bawah kebijakan Satu
Negara Dua Sistemciptaan Deng Xiaoping, Hong Kong
menikmati otonomi dari pemerintah RRC seperti pada sistem
hukum, mata uang, bea cukai, imigrasi, peraturan
jalan yang tetap berjalan di jalur kiri. Urusan yang ditangani
oleh Beijing adalah pertahanan nasionaldan hubungan
diplomatik. Otonomi ini berlaku di Hong Kong (minimal) untuk 50 tahun
dihitung dari tahun 1997.
Geograf
Hong Kong
terdiri dari Pulau Hong Kong, Kowloon, dan New
Territories jika diurutkan dari selatan . Di sebelah utara New
Territories terdapat kota Shenzhen di seberang Sungai
Sham Chun (Sungai Shenzhen). Di antara 236 pulau di Hong Kong,Pulau
Lantau adalah yang terbesar sedangkan Hong Kong adalah yang kedua
terbesar dan populasinya adalah yang terbesar. Pulau yang paling padat
adalah Ap Lei Chau.
agama
Sebagian
besar penduduk Hong Kong beragama Buddha 700.000, Katholik 353.000,
Protestan 320.000, Islam 90.000, Hindu40.000, Sikh 8.000. Yahudi 4.000
Secara statistik
Agama di Hong Kong (2010)
Buddhisme (21,2%)
Taoisme (14,1%)
Protestan (6,7%)
Katolik (4,9%)
Islam (3.1%)
Beragama atau orang lain (50%)
Pulau ini menjadi koloni mahkota pada
tahun 1841, setelah Perang Opium. Peluang ekonomi serta keamanan koloni
menarik imigran Cina dari Cina Selatan.
Hong Kong
memiliki populasi multikultural dengan Cina, Muslim, Kristen, Yahudi, dan
Hindu, masing-masing dengan set mereka sendiri keyakinan dan filsafat.
Agama
di Hong Kong adalah bagian dari budaya Hong Kong . Kebebasan
beragama adalah salah satu hak dasar yang dinikmati olehwarga Hong
Kong . Hal ini dilindungi oleh Undang-Undang Dasar dan
undang-undang yang relevan. Ada berbagai macam kelompok-kelompok agama
di Hong Kong ,
termasuk Buddhisme , Taoisme , Konfusianisme , Kristen , Islam , Hindu , Sikh , Yudaisme dan Jainisme .Pada
2010 daerah adalah rumah bagi sekitar 1,5 juta umat Buddha, Tao 1 juta, 480.000
Protestan, Katolik Roma 353,000, 220.000 Muslim, Hindu 40.000, 10.000 Sikh, dan
masyarakat kecil lainnya. Konfusianisme juga lazim di HKSAR
tersebut. Selain menawarkan petunjuk agama, banyak badan keagamaan besar
telah mendirikan sekolah-sekolah dan memberikan kesejahteraan sosial fasilitas.
Masuknya gereja ke Hong Kong
SEJARAH AWAL MULANYA MASUK AGAMA KRISTEN DIHONGKONG
TIDAK TERLALU DIKETAHUI,NAMUN BISA DIKETAHUI BAHWA
AGAMA KRISTEN DIHONGKONG DIBAWA OLEH ORANG-ORANG
CINA. Uskup Agung Kwong, pemimpin utama “Sheng Kung Hui” (Gereja
Anglikan) Hong Kong, secara singkaT menelusuri sejarah evangelisasi di sini
Sejak dimulainya pada awal abad ke-19. Karena para misionaris dari Eropa dan
Amerika Utara juga berharap bisa
melaksanakan evangelisasi di Cina via Hong
Kong, yang menjadi jajahan
Inggris pada 1842, perkembangan Gereja-Gereja
Kristen di Hong Kong bagaimanapun terkait dengan tujuan para misionaris yaitu
“memasuki Cina,” katanya.
Perubahan situasi politik setelah
Republik Rakyat Cina berdiri tahun 1949 memaksa Gereja Anglikan setempat
berkembang lepas dari Gereja di daratan Cina. Namun, dengan dikembalikannya
Hong Kong ke Cina tahun 1997, muncullah solidaritas dan keprihatinan umat
Kristen dengan sesama umat Kristen di Cina daratan.
Menurut Uskup Agung Kwong, Gereja
di Hong Kong tetap penting bagi misi di Cina dan bagi orang Cina di seluruh
dunia.
Namun, pada tahun 1996 dibentuklah Gereja Ortodoks metropolitan Hong Kong yaitu untuk menjamin identitas keagamaan dan pelayanan Gereja di Hong Kong.
Seperti yang dikatakan oleh Pastor Govostes dari Gereja Ortodoks Menyampaikan makalahnya tentang Metropolitan Nikitas Lulias dari Hong Kong dan Asia Tenggara. "Seperti orang tidak dapat mengerti dunia tanpa Cina, orang juga tidak dapat mengerti masyarakat agama dunia tanpa
Gereja Ortodoks,“. Namun, Imam Ortodoks itu mengatakan
kepada UCA News, karena komunitas
Gereja Ortodoks itu “kurang
tampak,” Gereja Ortodoks bergabung
dengan Dewan Kristen Hong Kong untuk karya evangelisasi. Komunitas Gereja Ortodoks lokal kini memiliki 200
keluarga. Beberapa dari keluarga-keluarga itu tidak menetap.
Sekitar
480.000 Kristen Protestan tinggal di Hong Kong. Gereja Protestan terdiri
dari lebih dari 1.300 jemaat di lebih dari 50denominasi . Denominasi
utama adalah Anglikan , Baptis , Lutheran , Advent , Aliansi
Kristen dan Missionary , Gereja Kristus di Cina , Methodist , Pantekosta ,
dan Salvation Army . Dengan penekanan pada kerja muda,
banyak jemaat memiliki proporsi yang tinggi dari orang-orang muda
3.
“KAMBOJA”
Sekilas
tentang Kamboja
Kerajaan Kamboja adalah sebuah negara berbentuk monarki
konstitusional di Asia Tenggara. Negara ini merupakan
penerusKekaisaran Khmer yang pernah menguasai seluruh Semenanjung
Indochina antara abad ke-11 dan 14.
Kamboja berbatasan dengan Thailand di
sebelah barat, Laos di utara, Vietnam di
timur, dan Teluk Thailand di selatan. Sungai Mekongdan
Danau Tonle Sap melintasi negara ini.
Menjelang kemerdekaannya, Negara Kesatuan Republik
Indonesia banyak membantu negara Kamboja ini. Buku - buku taktik perang
karangan perwira militer Indonesia banyak digunakan oleh militer Kamboja. Oleh
karenanya, para calon perwira di militer Kamboja, wajib belajar dan dapat
berbahasa Indonesia.
Budaya
Angkor
Wat, Kamboja
Budaya di Kamboja sangatlah dipengaruhi oleh agama
Buddha Theravada. Diantaranya dengan dibangunnya Angkor Wat. Kamboja juga
memiliki atraksi budaya yang lain, seperti, Festival Bonn OmTeuk, yaitu
festival balap perahu nasional yang diadakan setiap November. Rakyat Kamboja
juga menyukai sepak bola.
Geografi
Kamboja mempunyai area seluas 181.035 km2.
Berbatasan dengan Thailand di barat dan utara, Laos di timurlaut dan Vietnam di
timur dan tenggara. Kenampakan geografis yang menarik di Kamboja ialah adanya
dataran lacustrine yang terbentuk akibat banjir di Tonle Sap.
Gunung tertinggi di Kamboja adalah Gunung Phnom Aoral yang berketinggian
sekitar 1.813 mdpl.
Misi Katolik
untuk Kamboja1517
adalah upaya Katolik pertama yang memiliki pengaruh
di Kamboja . Tidak lepas landas dengan
baik. Pada 1555, Katolik Missionary Gaspar de Cruz mengunjungi
ibukota, Loung Verk oleh undangan Raja Preah Bat Ang Chan Pertama. Salah
satu anggota keluarga Raja menjadi seorang Kristen tapi setelah dia meninggal,
keluarga kerajaan memiliki sedikit kontak dengan Kristen setelah itu. 1570
adalah kehadiran didirikan pertama, pertama oleh Portugis dan kemudian Spanyol. Keberhasilan
Katolik di VN terus fokus di sana. Perancis Katolik yang
paling sukses. Perancis dijajah Kamboja pada
tahun 1863. Selama waktu iTU, kerabat lagi Raja menjadi orang
percaya tetapi tidak mampu untuk dibaptis.
Lebih dari 400 tahun mereka memproduksi sebuah buku
Doa Kamboja. Hanya dimulai pada 60-an itu mereka mulai menerjemahkan
beberapa kitab suci (Pendeta Rondineaux & Ponchaud).
Gereja Katolik, dalam berbagai warna dan garis-garis,
memiliki beberapa perbuatan baik yang terjadi melalui LSM yang bekerja dengan
orang-orang cacat atau orang miskin di banyak provinsi. Ibu
Theresa di sini dua kali di awal 90-an, berbicara kedua kali di Gereja
Internasional Phnom Penh. Gereja Katolik belum melihat
perluasan numerik bahwa gereja Injili sedang menikmati tapi ada tampaknya tidak
dorongan besar oleh Gereja Katolik untuk mengkonversi umat Buddha ke Katolik.
Bapa
Gereja Katolik Ponchaud telah melakukan banyak pekerjaan dasar pada Terjemahan
Baru Alkitab Khmer.
Kembali dari Misi Injili
C & MA masuk dalam Kamboja pada
tahun 1923 sebagai misionaris Injili pertama
sejak Nestorian Gereja . Pendeta David Ellison
dan istrinya untuk bekerja pada memulai sebuah sekolah Alkitab untuk melatih
para pendeta dan pemimpin gereja dan Pdt Arthur Hammond ditugaskan untuk
menerjemahkan kitab suci menjadi versi Kamboja. Oleh karena itu, setelah
terjemahan selesai disebut Versi Hammond. Diterjemahkan langsung
dari bahasa Inggris KJV ke dalam bahasa Khmer waktu.
C & MA bertanggung jawab atas Alkitab Kamboja
pertama dan harus dikreditkan untuk banyak kerja keras mempersiapkan sesuatu
untuk keberhasilan upaya misi saat itu. Mereka tampaknya tidak
melihat banyak buah antara 1923 dan 1965. Mungkin
2.000 bertobat selama bertahun-tahun tapi C & MA meletakkan pondasi sangat
berharga untuk pertumbuhan Kerajaan Allah dalam waktu dekat.
Beberapa tahun kemudian raja Kamboja
meminta gereja di Manila untuk mengirim misionaris yang lain. Tahun 1594
raja Thailand menginvasi Kamboja, ditangkap raja dan mengambil banyak keluarga
kerajaan ke Thailand. Sepuluh tahun kemudian, raja Kamboja meminta dua
misionaris dari Spanyol yang datang dan tetap untuk beberapa waktu. Pada
awal abad 17, sekitar 70 orang Kristen Jepang dan misionaris Portugis tiba di
Kamboja beberapa. Beberapa tahun kemudian beberapa misionaris Jesuit
datang ke Kamboja untuk melayani orang-orang Kristen Jepang di sana.
Pada 1768, misionaris Nicholas Lefaser,
datang dari Paris untuk bekerja hanya untuk Kamboja.Dia sangat menyukai
Kamboja, sehingga ia menerjemahkan Katekismus ke dalam bahasa
Khmer. Dengan 1.842 diperkirakan bahwa ada 222 orang Kristen Kamboja dan
empat gereja.Pada 1850 ini telah berkembang menjadi 600 orang
Kristen. Pada 1863, raja menetapkan kebebasan beragama. Gereja
Katolik Roma mengirimkan misionaris tambahan dan misi Kristen ulang oleh
gereja. Para misionaris awal terhambat karena, hingga Konsili Vatikan II
(1962-1965), semua layanan ibadah dalam bahasa Latin, yang menghambat
penyebaran gereja.Setelah Konsili Vatikan II, kebaktian diperkenalkan di Piesa
Khmer.
Misionaris Protestan datang sekitar 1897 ketika
Inggris Bible Society mengirimkan penerjemah Alkitab dan distributor Alkitab ke
Phnom Penh, dan pekerjaan dimulai pada menerjemahkan Alkitab ke dalam bahasa
Khmer. Ketika kitab Lukas diterjemahkan itu ditawarkan untuk dijual,
rekening hari menunjukkan bahwa ada antusiasme yang besar dari raja dan banyak
orang.Banyak biksu membeli kitab Lukas untuk belajar. Namun, gubernur
kolonial Perancis menghentikan distribusi buku karena sedang didistribusikan oleh
sebuah organisasi Protestan Inggris. Hal ini karena kesulitan lama antara
Inggris dan Perancis, yang sering menyebabkan perang, bersaing kepentingan
kolonial, dan karena Perancis tidak memeluk Reformasi Protestan. Seorang
pejabat pemerintah Prancis menyewa seseorang untuk menerjemahkan kitab Lukas,
yang kemudian didistribusikan di Kamboja, dan kemudian kitab Kisah Para Rasul.
Pada tahun 1923 dua misionaris dan istri-istri mereka
dikirim ke Phnom Penh oleh Aliansi Misionaris Kristen dan (C & MA), sebuah
organisasi Protestan yang cukup mengejutkan adalah masuknya diperbolehkan dan
menerima dorongan dari gubernur Perancis. Tentang waktu yang sama atau
sebelumnya, ada interaksi antara Vietnam Protestan di Chau Doc, di mana mereka
berbagi iman mereka dengan Kamboja yang tinggal di bagian Vietnam, beberapa di
antaranya kembali untuk tinggal di Kamboja. Juga tentang waktu ini, sebuah
sekolah Alkitab program pelatihan pendeta Kristen dan pemimpin
dimulai. Pemerintah Perancis kembali memperketat kontrol atas Protestan,
melarang mereka dari operasi luar Phnom Penh.
C & MA dibuka seminari pada tahun 1925 dengan
beberapa siswa. Namun, 1932 pemerintah anti-dakwah tindakan penganiayaan
dan membawa masa-masa sulit pada semua orang Kristen di Kamboja. Untuk
membuat gereja di Kamboja lebih independen dari dukungan asing C & MA
membentuk prinsip self-support, mengajar pendeta bahwa mereka harus mampu
menghidupi diri sendiri sementara cenderung jemaat mereka. Seminari bahkan
dijadwalkan kelas di luar musim pertanian sehingga petani bisa terus
meningkatkan tanaman sementara di seminari.Gereja-gereja C & MA kemudian
disusun menjadi Gereja Injili Khmer.
Rev dan Mrs Arthur Hammond, terkait dengan C & MA,
mulai menerjemahkan seluruh Alkitab ke dalam bahasa Khmer, mereka menyelesaikan
Perjanjian Baru pada tahun 1934 dan Perjanjian Lama pada tahun 1940. Versi
Khmer lengkap dari Alkitab telah dicetak dan edisi pertama disampaikan kepada
Raja Sihanouk pada tahun 1953.
Battambang Beras Kristen
David Ellison melayani dari rumah-Nya menghadapkan
Beras Kristen - ia mendengar rumor bahwa mereka yang memberikan mereka kepada
Kristus akan menerima sekantong beras dan 200 reils.
* Gereja di BB tumbuh terus sampai melalui
60-an. Paul Ellison kredit beberapa keberhasilan dengan fakta
di Delta ada lebih lembaga Buddhis formal sebagai pusat sosial untuk menjaga
orang-orang yang terfokus pada Buddhisme. Di kota BB pada waktu itu, tidak
ada seperti struktur formal untuk terus menarik mereka kembali.Orang-orang
bebas untuk menjadi terbuka untuk ide-ide lain.
1928, Skoun, Kompong Cham - Benih ditanam dari Track
Injil berkembang, menghasilkan 8 pendeta.
1932, Kbal Chour, Kratie, - Rev Gordon Smith memimpin satu
keluarga kepada Kristus sebelum ia meninggalkan untuk VN untuk melayani
kelompok minoritas.
1932 - Anti-Prosyletizing Act Raja Sisawath Monivong
ini
Diminta C & MA misionaris untuk mempertimbangkan
pindah ke VN. Ini melakukan banyak untuk memperlambat
pertumbuhan numerik gereja. Ini membawa penganiayaan dan masa-masa sulit,
tetapi tampaknya untuk memperbaiki, membangun kemurnian dan kedalaman gereja
Khmer, seperti yang terjadi di bawah pendudukan Jepang selama Perang Dunia
Kedua.
1952 - C & MA Cuts subsidi untuk Pendeta
C & MA belajar dari masalah patronase melalui
pemotongan subsidi (selama 3 tahun) dari gaji pendeta. Ancam
hubungan antara misionaris dan warga negara. Kehilangan beberapa tetapi
mereka yang tetap akhirnya menjadi jauh lebih kuat dan siap untuk pukulan
berikutnya melawan gereja. Pastor Vonn daun C & MA.
1953-54, Kamboja Menerima Kemerdekaan dari Perancis
Pol Pot Daun Untuk Belajar di Perancis ,
Raja Sihanouk disajikan dengan salinan Alkitab Hammond baru ini diterbitkan dan
menyatakan kebebasan beragama Kristen Protestan meskipun tidak diakui secara
resmi. Itu Alkitab Sekolah dipindahkan dari
Battambang ke Tahkmau, tepat di sebelah selatan PP mana mulai melatih pendeta
baru. Pada tahun 1965, gereja memiliki sekitar 2000 orang
percaya Injili.
1965 - Angin Perubahan Politik Apakah Hembusan
Semua misionaris Barat dipaksa untuk meninggalkan
dengan tidak memiliki visa mereka diperbarui. Seperti Sihanouk
sejalan dengan Cina dan Vietnam , Misionaris Barat
ditendang keluar dan Christian Nat. Para pemimpin Gereja dipenjara dengan
tuduhan. Pada titik ini, CMA itu mengklaim sekitar 2000 orang
percaya dalam denominasi mereka. Tidak ada banyak seluruh
kelompok lain pada waktu itu.
C & MA misionaris pergi ke VN di delta untuk
bekerja dengan Khmer. Lambat kerja, kemajuan kecil sampai mereka
mengundang Khmer Pastor Ang seing yang memiliki beberapa hasil yang baik antara
orang-orang Krom Kampuchea.
4.
“KOREA”
Sekilas
tentang Korea, Korea adalah sebuah semenanjung yang
di Asia Timur (di antara Tiongkok dan Jepang). Korea
terbagi menjadi dua negara, yakni Republik Korea (Korea
Selatan) dan Republik Rakyat Demokratik Korea (Korea
Utara) setelah Perang Dunia II pada tahun1945.
Korea Selatan kemudian berkembang menjadi negara demokratis sementara
Korea Utara berhaluan komunis. Bendera PersatuanKorea
sering digunakan untuk merepresentasikan Korea pada ajang olahraga
internasional, namun bendera tersebut bukan merupakan bendera resmi kedua
negara.
Karena zaman dinasti-dinasti bersejarah sudah
berakhir, istilah Korea saat ini didefinisikan berdasarkan gabungan 2 entitas
yang terbagi oleh Garis Demarkasi Militer pararel 38, yakni Korea
Utara dan Korea Selatan. Semenanjung Korea di sebelah utara dibatasi oleh
Republik Rakyat Cina dan Rusia di sebelah timur laut, serta Jepang di
sebelah tenggara yang dipisahkan dengan Selat Korea
Nama
Korea :
Sebutan "Korea" diambil dari nama dinasti
Korea yang terkenal, yaitu Goryeo (935-1392). Goryeo sendiri
menamai negerinya dari kependekan nama salah satu Tiga Kerajaan Korea, Goguryeo (37
SM-668 M). Dalam bahasa Tionghoa dilafalkan "Gao-li" dan penyebutan itu
menyebar ke para pedagang Timur Tengah, dan lama kelamaan menjadi
"Korea". Kata "Korea" secara umum di dunia internasional
saat ini digunakan untuk menunjuk kedua negara Korea. Dalam Bahasa
Korea di Korea Selatan, "Korea" berarti "Han-Guk"
(Korea Selatan; kependekan dari "Dae Han Min Guk") sedangkan
"Chosŏn" digunakan oleh Korea Utara untuk menyebut nama negara
mereka.
Geografi
dan geologi
Korea terletak di semenanjung Korea di Asia
timur laut.[1] Di barat lautnya ia dipisahkan Sungai
Amnok (Yalu) dengan Republik Rakyat Cina.Sungai Duman di
timur lautnya memisahkan Korea dengan Rusia dan RRT. Beberapa
pulau-pulau penting antara lain Jeju, Ganghwa, Ulleung,Dokdo, Jindo, Geoje,
dan sebagainya.
Bagian selatan dan barat Korea adalah dataran
rendah dan sebelah timur dan utara memanjang rangkaian
pegunungan Baekdu Daegan sepanjang semenanjung. Dataran
tinggi Gaema berada di wilayah Korea Utara dan
merupakan produk vulkanis dari zaman meszoikum. Titik-titik
tertinggi termasuk Gunung Baekdu (2774), Sobaeksan (2184
m), Jirisan (1915), Baeksan (1724), Geumgangsan (1638), Seoraksan (1708), Taebaeksan(1564)
dan sebagainya. Beberapa gunung lebih rendah berada tegak lurus dengan jaringan
Baekdu Daegan, sebagian besar berkembang di garis tektonik dari zaman mesozoikum,
dan pada dasarnya mengarah ke barat laut.
Tidak seperti pegunungan yang lebih tua di daratan
semenanjung, banyak pulau-pulau penting dibentuk oleh aktivis vulkanik
zaman cenozoikum. Jeju yang terletak di pesisir selatan adalah
pulau vulkanik besar dengan puncak Hallasan (1950 m).
Ulleung-do dan Dokdo di laut timur terdiri dari batuan felsik dan berusia lebih
muda.
Karena daerah pegunungan sebagian besar terletak di
sebelah timur semenanjung, sungai-sungai utama cenderung mengalir ke sebelah
barat dan selatan. Di barat mengalir sungai Amnok, Chŏngchŏn, Daedong, Hangang, Geum, Yeongsan, Nakdong, Seomjin dan
sebagainya. Sungai-sungai ini memiliki dataran banjir yang luas dan menyediakan
tanah yang subur untuk pertanian.
bahasa
Bahasa resmi Korea Utara dan Selatan adalah bahasa
Korea. Klasifikasi genealogis bahasa Korea masih diperdebatkan, 2 bagian
kelompok ilmuwan yang berbeda pendapat menyatakan bahasa Korea termasuk bahasa
rumpun Altai-Tungusik, yang lainnya adalahbahasa isolat, yakni
tercipta karena meminjam penggunaan bahasa lain. Namun sebagian besar
memasukkan bahasa Korea ke dalam rumpun bahasa Altai-Tungusik bersama
bahasa Turkik, Mongol, Tungusik, dan Jepang.
Bahasa Korea memiliki morfologi yang aggluginatif
dengan tata bahasa (syntax) yang serupa dengan bahasa Jepang, yakni SOV
(Subject + Object + Verb). Seperti bahasa Jepang dan Vietnam, bahasa Korea
banyak sekali meminjam kosakata dari bahasa Tionghoayang tidak
berkaitan. Bahasa Korea modern ditulis dengan abjad Hangeul, yang diciptakan pada
abad ke-15 oleh Raja Sejong.
Seni
dan budaya
Dalam
teks kuno Tiongkok, negeri Korea dijuluki Sungai dan pegunungan yang
disulam di atas sutera atau Negeri Timur yang Bersatu.
Selama berabad-abad, Korea menjalin hubungan dengan Tiongkok dalam berbagai
bidang. Korea dikenal di dunia barat melalui pedagang-pedagang Arab yang pergi
ke Tiongkok lewat jalur sutera. Para pedagang Arab pada tahun 845 M
(zaman Silla Bersatu) menuliskan Di dekat Tiongkok ada
negeri yang berlimpah emas bernama Silla yang mempesonakan mereka.
Korea
memiliki corak kebudayaan yang beragam yang berasal dari akar asli yang
dibentuk dalam berbagai kesenian dan tarian. Budaya Tionghoa yang
diimpor selama berabad-abad ikut berperan membentuk sistem sosial dan norma
berdasarkan Konfusianisme, Buddhisme dan Taoisme. Hasilnya adalah beragamnya
bentuk manifestasi dan akulturasi antara budaya asli Korea dan Tiongkok yang
unik. Dari sini Korea berperan besar dalam mentransfer budaya yang maju ke
Jepang.
Dalam
budaya kontemporer, Korea dikenal akan tren Korean Wave yang
dihasilkan menyebarnya popularitas budaya musik pop, film dandrama
Korea, serta baru-baru ini tren video game dan B-Boy
Korea. Namun diplomasi secara kultural adalah diakuinya olahraga
tradisional Korea, Taekwondo, ke dalam pesta olahraga
internasional Olimpiade.
agama
Tradisi Konfusianisme mendominasi
kepercayaan dan pemikiran bangsa Korea, bersama Buddhisme, Taoisme dan Shamanisme.[10]Agama
Buddha menjadi agama resmi Tiga Kerajaan (57 SM-935 M) dan
dinasti Goryeo (935-1392).[10] Paham
Konfusianisme mencapai masa keemasan pada zaman dinasti Joseon (1392-1910).
Agama Kristen dibawa oleh misionaris Eropa
menjelang akhir periode Joseon dan pada abad ke-20 meningkat pesat.[10] Agama Islam yang
baru diperkenalkan di Korea sejak perang Korea oleh
tentara Turki, memiliki pengikut di Korea (2007; ±140 ribu jiwa).
Walau begitu sebanyak 46,5% populasi Korea Selatan mengaku tidak mengikuti
suatu kepercayaan tertentu.[10] Di Korea Utara,
kebebasan beragama mendapat tekanan.
Awal
masuknya gereja ke Korea
Kristen di Korea pertama kali diperkenalkan oleh orang
Korea yang mengunjungi Cina pada tahun 1608, namun
belum berkembang sampai abad ke-18. Kristen Protestan mulai
diterima secara luas di Korea ditandai dengan penyelenggaraan Konferensi-konferensi
Pemahaman Alkitab skala besar dari tahun 1905.
Kristen
di Korea pertama
kali diperkenalkan oleh orang Korea yang mengunjungi Cina pada
tahun 1608, namun belum berkembang sampai abad ke-18.[1] Kristen
Protestan mulai diterima secara luas di Korea ditandai dengan
penyelenggaraan Konferensi-konferensi Pemahaman Alkitab skala
besar dari tahun 1905.
Abad ke-18
Di Korea pada awalnya agama Katolik disebut Seohak atau Ajaran
dari Barat.[1] Istilah Seohak dipopulerkan oleh
kaum Sirhak (cendekiawan).[1] Kaum
Sirhak mulai membawa buku-buku teks Kristen serta membuat fondasi pertama bagi
agama Katolik di Korea walau ditentang oleh pemerintahan dan
kaum bangsawan.[1] Salah satu orang Korea
yang pertama yang dikenal masuk agama Kristen adalah Yi Seung-hun (1756-1801)
yang dibaptis di Beijing, Cina.[1] Ilmuwan
Sirhak terkenal yang pertama kali memeluk Katolik adalahJeong Yak-yong.[1]
Anti Kristen pada masa Dinasti Joseon
Andrew Kim Taegon.
Pada tahun 1791 pemerintahan Dinasti Joseon mulai
mengeluarkan maklumat anti-Katolik dan menyiksa orang-orang Katolik.[1] Namun
begitu, agama baru ini terus tumbuh dan pada tahun 1831 untuk pertama
kalinya Keuskupan Korea dibentuk.
Pada tahun 1838—1837 para pastor dan penginjil dari Perancis datang
ke Korea, salah satunya adalah Pierre P. Maubant.[1] Penyiksaan-penyiksaan
terjadi pada tahun 1839 dan 1846 dan banyak yang menjadi martir,
diantaranya adalah Andrew Kim Taegon (1822—1846). Namun
begitu, pemerintah tidak mampu memotong akar Katolik yang terus tumbuh.
Anti-Katolik mereda pada tahun 1849 dengan dimulainya
masa pemerintahan Raja Cheoljong sehingga jumlah orang yang
masuk Katolik bertambah dari 11.000 orang pada tahun 1850 menjadi 23.000 orang
pada tahun 1865. Pada masa pemerintahannya seorang misionaris Perancis
bernamaPastor Berneux datang ke Korea.[1]
Tekanan kembali dilancarkan setelah Raja
Gojong naik tahta pada tahun 1864, namun yang mengendalikannya adalah
ayahnya, Heungseon Daewongun yang anti Katolik. Pada masa
ini sebanyak 8000 orang Katolik tewas terbunuh termasuk beberapa misionaris
Perancis.
Peningkatan pesat
Setelah peristiwa Kudeta Gapsin pada
tahun 1884 dan dimulainya pengesahan kebebasan beragama, maka agama Kristen tumbuh
dengan pesat. Para misionaris Protestan asal Amerika (metodis dan presbiterian)
seperti Drs.Homer B. Hulbert, Henry G. Appenzeller, Horace
G. Underwood, Horace N. Allen, dan Mrs. Mary F.
Scranton mulai datang ke Korea. Para misionaris ini berkontribusi
pada perkembangan pendidikan moderen di Korea. Pada
tahun 1883 sekolah istana yang mendidik anak-anak bangsawan dibuka. Lalu pada
tahun 1885 dibuka sekolah misi presbiterian untuk anak
laki-laki yang bernama Paejae dan pada tahun 1886 dibuka
sekolah anak perempuanEwha. Para misionaris Amerika ini membuka
pintu untuk anak-anak rakyat biasa agar bisa menerima pendidikan. Tak
lama setelah itu semakin banyak sekolah serupa yang dibuka di Korea.
Pada tahun 1895-1910 terjadi ledakan besar pertumbuhan
gereja , KKR injili yang besar, perkembangan-perkembangan lembaga kristen juga memberikan
sumbangan terhadap penyebaran agama dan juga mempertahankan serta melatih orang-orang
yang baru percaya. Setelah negara Korea tebagi dua yaitu Korea Utara dan Korea Selatan
maka perkembangan kekristenanpun sudah berubah.
Kekristenan di
Korea Utara berjalan sangat lambat karena tekanan dari komunis sementara Korea
Selatan berkembang pesat karena diberi kebebasan untuk beragama dan menyebarkan
agama Kristen.
Gerakan
sosial, politik dan moderenisasi
Tokoh pelopor Protestan Korea seperti Seo
Jae-pil, Yi Sang-jae, Yun Chi-ho mulai
berkomitmen untuk mengggapai tujuan-tujuan politis. Sekolah-sekolah Protestan
seperti Yonhidan Ewha mengembangkan
pemikiran-permikiran kebangsaan di tengah masyarakat Korea. Asosiasi
Kaum Muda Kristen Seoul (Seoul YMCA) didirikan pada tahun
1903. Gerakan Sosial Politik secara aktif mendorong terbentuknya
kelompok-kelompok pemuda yang tidak hanya mengejar
tujuan-tujuan politik dan pendidikan tapi juga membangun kesadaran sosial
melawan praktik-praktik takhayul dan kebiasaan buruk, mempromosikan kesetaraan
laki-laki dan perempuan serta penyederhanaan upacara ibadah.
Agama Kristen berkembang pesat seiring moderenisasi
walaupun menghadapi penolakan dari kaum konservatif. Namun semakin banyak rakyat
Korea yang masuk agama Kristen.Misionaris Protestan dari
berbagai denominasi tak hanya mengajarkan agama, namun juga mendirikan rumah
sakit, sekolah, percetakan dan mengajar kuliah dalam berbagai bidang
selain agama, seperti pertanian, perdagangan, industri,
konsep kebebasan, dan tren budaya yang baru.
Abad ke-20
Pada
tahun 1925, 79 orang Korea yang menjadi martir dalam
penganiayaan di masa Dinasti Joseon diabadikan di Basilika
Santo Petrus di Vatikan. Pada tahun 1968, 24 orang Korea
lagi dikukuhkan menjadi orang suci. Selama Perang Korea (1950-1953)
jumlah organisasi sosial misionaris Katolik meningkat. Gereja Katolik
berkembang pesat dan hirarki kepemimpinan didirikan pada tahun 1962. Pada tahun
1984, Gereja Katolik Korea merayakan hari jadi ke-200 tahun
yang ditandai dengan kunjungan Paus Yohanes Paulus sertakanonisasi 93
martir Korea dan 10 orang martir Perancis. Ini menjadi pertama kalinya
kanonisasi terjadi di luar Vatikan dan Korea memiliki jumlah orang suci
Katolik terbesar ke-4 di dunia walaupun pertumbuhan agama Katolik di
negara itu lambat.
No comments:
Post a Comment