Friday, 9 March 2018

PERANAN GURU PAK DALAM MENEGAKKAN KEDISIPLINAN SISWA

“PERANAN GURU PAK DALAM MENEGAKKAN KEDISIPLINAN SISWA KRISTEN DI SMP N. 69 TANJUNG DUREN JAKARTA UTARA” 

 BAB I P E N D A H U L U A N 
 A. Latar Belakang masalah
 “PERANAN GURU PAK DALAM MENEGAKKAN KEDISIPLINAN SISWA KRISTEN DI SMP N. 69 TANJUNG DUREN JAKARTA UTARA” 
merupakan judul skripsi ini. Di era ini maraknya guru-guru menjadi sorotan orang tua atas kesewenang……… SEHINGGA…………. Ceritakan apa yang anda ketahui JANGAN GUNAKA INTERNET Sebagaimana dalam kitab UU RI nomor 20 tahun 2003 menyebutkan: Pendidikan Nasional Indonesia yang berdasarkan Pancasila bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. UU RI nomor 20 tahun 2003……………> Pendidikan nasional harus mampu menjamin Kemerataan kesempatan berpendidikan, peningkatan mutu dan relevansi serta efisiensi manajemen pendidikan.yang dimaksud dengan Peningkatan pendidikan ialah untuk menghasilkan lulusan yang sesuai dengan tuntutan kebutuhan berbasis kopetensi sumber daya alam Indonesia. Namun yang terjadi di lapangan………………………. Semestinya sesuai UU yang disebutkan diatas guru berfungsi………………… Untuk tercapainya tujuan pendidikan sebagaimana diuraikan di atas, maka diperlukan kerjasama yang baik dan saling pengertian antara ketiga lingkungan pendidikan yaitu: lingkungan keluarga, lingkungan sekolah dan lingkungan masyarakat. JELASKAN…….KELUARGA apa yg hrs dilakuakn, lingkngan yg bagiana, masyarat yg bagaiman…………? Sekolah sebagai salah satu lingkungan pendidikan harus senantiasa memperhatikan kedisiplinan anak dalam mengikuti proses pembelajaran. Untuk itu, diperlukan kerjasama antara kepala sekolah, guru dan orang tua siswa dalam rangka menumbuhkan atau membina kedisiplinan pada siswa. (cari kata sambung spy singkron dengan kutipan….) menyatakan disiplin pada dasarnya adalah ketaatan dan ` kepatuhan terhadap aturan atau norma yang berlaku dalam sekolah tersebut seperti disiplin waktu, disiplin berpakaian, mengerjakan tugas dan lain sebagainya. Permasalah yang ada bukan hanya tinbul dare anak didik tetapi…………….. siswa yang tidak memperhatikan didikan orang tua, masyarakat, dan sekolah, mereka adalah anak-anak putus sekolah, siswa yang kurang berprestasi dan melanggar tata tertib sekolah. Setiap siswa menimbulkan kekecewaan pada staf sekolah karena perilaku yang nampaknya tidak rasional. Ketiga (yang pertama dan kedua mana? ) masalah ini biasanya akibat dari masalah-masalah yang kompleks dari kehidupan siswa-siswa dan untuk memperbaikinya bukan pekerjaan yang mudah. Masalah ini telah disadari oleh para guru bahwa di dalam konteks hubungan yang ditandai dengan penerimaan, kekeluargaan dan non evaluasi bahwa siswa-siswa ini sanggup untuk melihat dirinya dan untuk memulai memperbaiki pola hidupnya yang masih kacau. Penelitian (PERHATIAN yang maksimal tentang cara-cara sekolah dapat membantu siswa dalam menyesuaikan diri dengan baik terhadap aturan yang sudah di terapkan di lingkup sekolah. Dalam suatu masyarakat sekolah, para siswa harus mampu mengendalikan keinginan-keinginan pribadinya masing-masing, dengan kata lain mereka harus mengikuti dengan baik tata perilaku yang telah ditetapkan oleh sekolah. Keterampilan siswa dalam mendisiplikan diri dengan baik merupakan hal penting bagi mereka, namun tingkat disiplin setiap siswa dalam mengembangkan penerimaan dan kepatuhan tehadap peraturan sekolah berbeda-beda. Untuk mengatasi hal tersebut setiap sekolah menerapkan beberapa saksi untuk memperbaiki perilaku-perilaku para siswanya. (buktinya datanya tunjukkan…………?????????????) Sebagaimana diketahui peranan guru sebaiknya tidak pada perilaku menghukum anak didik. ( anak siapa dan anak mana yang di hukum….? Tunjukkan buktinya datanya) Guru yang sering menghukum anak didik dapat mengganggu hubungan kepercayaan (raport) dan berbagai informasi yang diperlukan dari siswa tersebut. Hal ini secara langsung akan merusak profesi kependidikan di sekolah. Nursisto mengemukakan bahwa “masalah kedisiplinan siswa menjadi sangat berarti bagi kemajuan sekolah. Dari penjelasan diatas sangat jelas bahwa kedisiplinan ini sangat penting dan sangat dibutuhkan oleh setiap sekolah, karena kedisiplinan yang membuktikan bahwa anak didik berperstasi, Di sekolah yang tertib akan selalu menciptakan proses pembelajaran yang baik. Sebaliknya, pada sekolah yang tidak tertib kondisinya akan jauh berbeda. Pelanggaran-pelanggaran yang terjadi sudah dianggap barang biasa dan untuk memperbaiki keadaan yang demikian tidaklah mudah. Hal ini diperlukan kerja keras dari berbagai pihak untuk mengubahnya, sehingga berbagai jenis pelanggaran terhadap tata tertib sekolah tersebut perlu dicegah dan ditangkal. Berdasarkan hasil observasi awal di SMP N.69 Tanjung Duren menunjukkan bahwa terdapat siswa yang melakukan pelanggaran-pelanggaran terhadap tata tertib sekolah. Pelanggaran-pelanggaran yang dimaksud adalah terlambat mengikuti apel pagi, tidak mengerjakan tugas, dan masih banyaknya siswa yang pulang sebelum waktu pelajaran selesai (bolos). Setiap siswa yang melakukan pelanggaran ditindaki dengan diberikan sanksi. Sanksi-sanksi yang sering diberikan oleh guru terhadap siswa-siswa yang melakukan pelanggaran tersebut yakni siswa disuruh membersihkan WC, dijemur di terik matahari, lari mengelilingi lapangan, mengisi air di bak mandi, dan memungut sampah. Sumber data : Observasi Awal 2008. Sehubungan dengan hal tersebut di atas, penulis tertarik untuk mengetahui lebih lanjut tentang “Peran Guru dalam Pendisiplinan Siswa pada SMP N 69. Tanjung Duren (PERBAIKI): 1. Terlabih dahulu jelaskan fungsi guru sebagai mana mestinya….. 2. Sesuaikan dengan UU yg berlaku……. 3. Tunjukkan realita terjadi dilapangan dgn data a………………… 4. Tunjukkan keluhan-keluhah…………………………. B. Identifikasi maslah C. Rumusan Masalah (judul) Berdasarkan latar belakang di atas, yang menjadi permasalahan dalam penelitian ini adalah “Bagaimana peranan guru dalam menegakkan kedisiplinan siswa di SMP N. 69 Tanjung Duren? D. Manfaat dan Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peranan guru dalam penegakan ke disiplin disekolah SMP N 69 Tanjung Duren. Karena adanya kedisiplinan maka siswa-siswi tersebut berbuat semaunya saja. Penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat bagi para guru serta untuk menambahkan pengetahuan guru. 1. Sebagai bahan masukan bagi sekolah dalam membina kedisiplinan siswa. 2. Sebagai tambahan pengetahuan bagi penulis, khususnya melatih diri menyusun karya ilmiah yang benar. 3. Sebagai bahan kajian bagi penelitian lebih lanjut yang akan meneliti tentang peranan guru. 4. Memberikan wawasan baru bagi murid 5. Murid semakin menunjukan teladan bagi murid E. Batasan masalah Adapun batasan masalah dalam karya ilmiah ini sebangai berikut: 1. Pengaruh guru pak dalam mendisiplinkan siswa siswi SMP N Tanjung Duren 2. Pengaruh guru pak dalam mengajar di SMP N Tanjung Duren F. Sistem penulisan. 


 BAB II PERANAN PAK TERHADAP KEDISIPLINAN SISWA 
 A. Peranan pak 
1. Jelaskan apa itu peranan PAK menurut buku2 Kristen (teologi) 2. Utk apa ada PAK 3. Sejak kapan ada 4. Tujukkan tokoh2nya 5. Apa saja tugas guru2 PAK 6. Apa syarat2 guru pak a. Secara rohani b. Kualifikasi 7. Tugas dan tanggung kawab guru PAK apa….? 8. Tujuan guru apa apa….? 9. Jelaskan sekolah yg mau di angket 10. Kegiatan2nya apa saja 11. dll 12. Nasution (1994 : 74) menyatakan bahwa peranan adalah mencakup kewajiban hak yang bertalian kedudukan, lebih lanjut setyadi (1986 : 29) berpendapat peranan adalah suatu aspek dinamika berupa pola tindakan baik yang abstrak maupun yang kongkrit dan setiap status yang ada dalam organisasi. Usman (2001 : 4) mengemukakan peranan adalah terciptanya serangkaian tingkah laku yang saling berkaitan yang dilakukan dalam suatu situasi tertentu serta berhubungan dengan kemajuan perubahan tingkah laku dan perkembangan siswa yang menjadi tujuannya. Polak (1977 : 46) menyatakan bahwa peranan adalah suatu akibat atau efek.. Berdasarkan beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa peranan adalah suatu pola tindakan yang dilakukan oleh guru baik secara individual maupun secara bersama-sama yang dapat menimbulkan suatu peristiwa. Perbaiki: 13. Beikan judul buku…. 14. Jangan pakai internet, tapi gunakan buku……… B. Peranan Guru Ahmad (2008) mengemukakan “Peran guru adalah membimbing dan mengarahkan siswa binaannya menjadi pribadi-pribadi yang berakhlak baik dan berprestasi pada bidang yang ditekuninya nanti” dalam (massofa.wordpress.com) Mulyasa (2005:37) berpendapat bahwa “terdapat beberapa peran guru yaitu; guru sebagai pendidik, pengajar, pembimbing, pelatih, penasehat, pembaharu (innovator), model dan teladan, pribadi, peneliti, pendorong kreativitas, pembangkit pandangan, pekerja rutin, pembawa cerita, aktor, emansipator, evaluator, pengawet dan sebagai kulminator. Syamsuddin Dalam (akhmadsudrajat.wordpress.com) berpendapat bahwa, “peran guru dalam hubungannya dengan aktivitas pembelajaran dan administrasi pendidikan, sebagai berikut : 1. Pengambil inisiatif, pengarah, dan penilai pendidikan; 2. Wakil masyarakat di sekolah, artinya guru berperan sebagai pembawa suara dan kepentingan masyarakat dalam pendidikan; 3. Seorang pakar dalam bidangnya, yaitu menguasai bahan yang harus diajarkannya; 4. Penegak disiplin, yaitu guru harus menjaga agar para peserta didik melaksanakan disiplin; 5. Pelaksana administrasi pendidikan, yaitu guru bertanggung jawab agar pendidikan dapat berlangsung dengan baik; 6. Pemimpin generasi muda, artinya guru bertanggung jawab untuk mengarahkan perkembangan peserta didik sebagai generasi muda yang akan menjadi pewaris masa depan; dan 7. Penterjemah kepada masyarakat, yaitu guru berperan untuk menyampaikan berbagai kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi kepada masyarakat”. C. Disiplin 1. Pengertian Disiplin Konsep disiplin berkaitan dengan tata tertib, aturan, atau norma dalam kehidupan bersama (yang melibatkan orang banyak). Moeliono dalam (nhowitzer.multiply.com) mengemukakan bahwa “disiplin adalah ketaatan (kepatuhan) kepada peraturan tata tertib, aturan, atau norma, dan lain sebagainya” Robert mejelaskan bahwa, “disipilin menimbulkan gambaran yang amat keras, bayangan tentang hukuman, pembalasan dan bahkan kesakitan. Pada sisi lain,"disiplin" mengacu pada usaha membantu orang lain melalui pengajaran dan pelatihan. Contohnya, kata "a disciple" dalam bahasa Inggris berarti seseorang yang mengikuti ajaran orang lain dalam (www.nakertrans.go.id). Istilah “disiplin” mengandung banyak arti. Good’s Dictionary of Education menjelaskan disiplin yaitu : “(1) proses atau hasil pengarahan atau pengendalian keinginan, dorongan atau kepentingan demi suatu citat-cita atau untuk mencapai tindakan yang lebih efektif dan dapat diandalkan; (2) pencarian cara-cara bertindak yang tepilih dengan gigih, aktif dan diarahkan sendiri, sekalipun menghadapi rintangan atau gangguan; (3) pengendalian perilaku murid dengan langsung dan otoriter melalui hukuman dan/atau hadiah; (4) secara negatif pengekangan setiap dorongan, sering melalui cara yang tak enak, menyakitkan; (5) Suatu cabang ilmu pengetahuan” (Sutisna 1989 : 109). Webster’s New World Dictionary dijelaskan bahwa kata disiplin mempunyai lima arti pokok, yaitu : “ (1) Latihan yang mengembangkan pengendalian diri, karakter atau keadaan serba teratur dan efisiensi; (2) pengendalian diri, perilaku yang tertib; (3) penerimaan atau ketundukan kepada kekuasaan dan kontrol; (4) perilaku yang menghukum atau memperbaiki; (5) suatu cabang ilmu pengetahuan” (Sutisna 1989 : 110). Menurut Sutisna, (1989 : 110) bahwa “ada dua pengertian pokok tentang disiplin yaitu : (1) proses atau hasil pengembangan karakter, pengendalian diri, keadaan teratur dan efisiensi. Ini adalah jenis disiplin yang sering disebut “disiplin positif” atau “disiplin konstruktif”; (2) penggunaan hukuman atau ancaman hukuman untuk membuat orang-orang mematuhi perintah dan mengikuti peraturan dan hukum. Jenis disiplin ini telah diberi macam-macam nama : “disiplin negatif, “disiplin otoriter”, displin menghukum atau menguasai melalui rasa takut”. Disiplin adalah suatu sikap konsisten dalam melakukan sesuatu. Kegiatan yang perlu dibudayakan disekolah berkaitan dengan nilai dasar ini antara lain : tepat waktu masuk sekolah, mengikuti pertemuan atau kegiatan lain yang dijadwalkan oleh sekolah (Depdiknas, 2001 : 7). Sukardi (1983 : 102) mengatakan bahwa “disiplin mempunyai dua arti yang berbeda, tetapi keduanya mempunyai hubungan yang berarti : (1) disiplin dapat diartikan suatu rentetan kegiatan atau latihan yang berencana, yang dianggap perlu untuk mencapai suatu tujuan, (2) disiplin dapat diartikan sebagai hukuman terhadap tingkah laku yang tidak diinginkan atau melanggar ketentuan-ketentuan peraturan atau hukum yang berlaku”. Dari pengertian tersebut di atas, disiplin dapat dilihat dari ketaatan (kepatuhan) siswa terhadap aturan (tata tertib) yang berkaitan dengan jam belajar di sekolah, yang meliputi jam masuk sekolah dan keluar sekolah, kepatuhan siswa dalam berpakaian, kepatuhan siswa dalam mengikuti kegiatan sekolah, dan lain sebagainya. Semua aktifitas siswa yang dilihat kepatuhannya adalah berkaitan dengan aktifitas pendidikan di sekolah. 2. Perlunya Disiplin Menurut Hurlock (1978: 83) mengemukakan bahwa disiplin itu perlu untuk perkembangan anak, karena ia memenuhi beberapa kebutuhan tertentu, di antaranya adalah: a. Disiplin memberi anak rasa aman dengan memberitahukan apa yang boleh dan yang tidak boleh dilakukan b. Dengan membantu anak menghindari perasaan bersalah dan rasa malu akibat prilaku yang salah, perasaan yang pasti mengakibatkan rasa tidak bahagia dan penyesuaian yang buruk. Disiplin memungkinkan anak hidup menurut standar yang disetujui kelompok sosial dan dengan demikian memperoleh persetujuan sosial c. Dengan disiplin, anak belajar bersikap menurut cara yang akan mendatangkan pujian yang akan ditafsirkan anak sebagai tanda kasih sayang dan penerimaan. Hal ini esensial bagi penyesuaian yang berhasil dan kebahagiaan d. Disiplin yang sesuai dengan perkembangan berfungsi sebagai motivasi pendorong ego yang mendorong anak mencapai apa yang diharapkan darinya e. Disiplin membantu anak mengembangkan hati nurani atau suara dari dalam yang membimbing dalam mengambil suatu keputusan dan pengendalian prilaku. 3. Tujuan Disiplin Maman Rachman dalam (akhmadsudrajat.wordpress.com) mengemukakan bahwa tujuan disiplin sekolah adalah : 1. memberi dukungan bagi terciptanya perilaku yang tidak menyimpang 2. mendorong siswa melakukan yang baik dan benar 3.membantu siswa memahami dan menyesuaikan diri dengan tuntutan lingkungannya dan menjauhi melakukan hal-hal yang dilarang oleh sekolah 4. siswa belajar hidup dengan kebiasaan-kebiasaan yang baik dan bermanfaat baginya serta lingkungannya”. Wikipedia mengemukakan bahwa tujuan disiplin sekolah adalah “untuk menciptakan keamanan dan lingkungan belajar yang nyaman terutama di kelas. Di dalam kelas, jika seorang guru tidak mampu menerapkan disiplin dengan baik maka siswa mungkin menjadi kurang termotivasi dan memperoleh penekanan tertentu, dan suasana belajar menjadi kurang kondusif untuk mencapai prestasi belajar siswa”, dalam (www.integral.sch.id). Dalam (tarmizi.wordpress.com) dikemukakan bahwa tujuan disiplin adalah untuk menciptakan susana sekolah yang aman dan tertib sehingga akan terhindar dari kejadian-kejadian yang bersifat negatif. D. Upaya-Upaya yang Dilakukan dalam Menerapkan Kedisiplinan Dalam bimbingan dan konseling terdapat layanan konseling kelompok dengan bidang bimbingan sosial yang memungkinkan siswa memperoleh kesempatan bagi pembahasan dan pengentasan masalah yang di alami melalui dinamika kelompok, yaitu masalah-masalah yang berkenaan dengan pemahaman dan pelaksanaan disiplin dan peraturan sekolah (Sukardi, 2003 : 55). Siswa yang melakukan pelanggaran teradap ketentuan yang tercantum dalam tatakrama dan tata tertib kehidupan sosial sekolah di kenakan sanksi sebagai berikut : (1) teguran, (2) penugasan (3) pemanggilan orang tua, (4) skorsing, (5) dikeluarkan dari sekolah (Depdiknas, 2001 : 29).

No comments:

Post a Comment

Update Terbaru