Bahasa Indonesia - Menceritakan Tokoh Idola
Pengertian
Atau Maksud dari Menceritakan Tokoh Idola :
Menceritakan tokoh idola adalah menceritakan
kehidupan seseorang yang sangat diidolakan oleh para penggemar tokoh tersebut
karena dianggap mempunyai kelebihan dalam suatu bidang dan juga memiliki sifat
baik serta dapat dicontoh.
·
Memilih tokoh idola
yang populer/terkenal
·
Menulis identitas tokoh
·
Menyebutkan karakter
tokoh
·
Menyebutkan keunggulan
tokoh
·
Menyebutkan Prestasi
tokoh
·
Menuliskan alasan
mengidolakan tokoh
·
Contoh cerita tokoh
idola:
Indrojoyo
Kusumonegoro
Indrojoyo Kusumonegoro atau yang biasa
disebut dengan nama Indro yang lahir di Purbalingga, 8 Mei 1958 adalah seorang
komedian legendaris di Indonesia. Ia adalah seorang aktor dan anggota dari grup
lawak “Warkop DKI” yang terkenal di Indonesia pada tahun 1980-1990. Ia
pernah menjabat sebagai ketua perkumpulan motor di Indonesia, ia juga pernah
mendirikan perkumpulan artis dan pelawak indonesia dan menjadi ketuanya.
Indrojoyo Kusumonegoro yang merupakan
pria berusia lima puluh empat tahun ini merupakan sosok yang tegar. Meskipun ia
telah kehilangan kedua pasangan kerjanya, ia tetap melakoni profesinya dengan
sungguh-sungguh. Indro yang merupakan salah satu anggota dari grup lawak
terkenal, telah kehilangan pasangan kerjanya yaitu Kasino Hadiwibowo pada tahun
1997 dan Wahyu Sardono pada tahun 2001.
Ia pernah berkuliah di Universitas
Indonesia dan mendirikan sebuah stasiun radio bersama teman-temannya dan diberi
nama “Prambors”. Indro bersama teman-temannya telah menyiarkan banyak acara
seperti “Warkop” yang akhirnya terkenal dan dijadikan nama untuk grup
lawak mereka. Indro adalah sosok penting dalam grup lawak tersebut, karena
Indro merupakan sosok yang kreatif dan banyak memunculkan ide-ide cemerlang
dalam penggarapan film-film mereka.
Setelah berhenti cukup lama dalam dunia
perfilman akhirnya Indro muncul lagi dalam film “Mestakung”. Sebelum ia
ditinggal oleh kedua pasangan kerjanya ia telah mengularkan banyak film antara
lain: Mana Tahan (1979), Untukmu Indonesiaku (1980), Setan Kredit (1982), CHIPS
(Cara Hebat Ikut Penanggulangan Masalah Sosial) (1982), Itu Bisa Diatur (1984),
Kesempatan Dalam Kesempitan (1985), Sama Juga Bohong (1986), Mana Bisa Tahan
(1990), dan masih banyak lagi karya yang telah mereka buat.
Aktivitasnya sekarang adalah mengurus
dan berkumpul bersama teman-temannya di perkumpulan motor dan juga perkumpulan
artis dan komedian Indonesia. Selain itu ia juga menjadi juri dalan ajang
pecarian bakat-bakat komedian baru di Indonesia pada salah satu stasiun
televisi. Ia selalu menjalani hidupnya dengan penuh semangat dan tawa.
Saya mengidolakan Indrojoyo Kusumonegoro
karena sifatnya yang tegar, kreatif, inspiratif, selalu semangat dan menjalani
hidup dengan gembira. Karena saya percaya bahwa bila kita menjalani hidup
dengan gembira kita akan memiliki umur yang panjang.
Menceritakan Tokoh
Idola
Kalian semua tentunya mempunyai seorang tokoh idola yang kalian sayangi, kalian
banggakan, bahkan yang kalian teladani. Tokoh tersebut misalnya Ki Hajar
Dewantara, Kak Seto, R.A Kartini, atau bahkan guru kalian. Saat manceritakan tokoh
biadsanya kalian akan mengukapkan kelebihan-kelebihan yang dimiliki oleh tokoh
tersebut, perilakunya, ajaran-ajarannya, maupun kehidupan pribadinya.
Dalam
menceritakan sosok tokoh idola, kalian terlebih dulu harus :
1.
Mengetahui identitas tokoh kalian idolakan,
2.
Mengetahui keunggulan – keunggulannya yang dimiliki tokoh tersebut,
3.
Mempunyai alasan logis mengapa kalian mengidolakannya.
Contoh
Tokoh Idola
Presiden pertama Republik Indonesia,
Soekarno yang biasa dipanggil Bung Karno, lahir di Blitar, Jawa Timur, 6 Juni
1901 dan meninggal di Jakarta, 21 Juni 1970. Ayahnya bernama Raden Soekemi
Sosrodihardjo dan ibunya Ida Ayu Nyoman Rai. Semasa hidupnya, beliau mempunyai
tiga istri dan dikaruniai delapan anak. Dari istri Fatmawati mempunyai anak
Guntur, Megawati,
Rachmawati, Sukmawati dan Guruh. Dari istri Hartini mempunyai Taufan dan Bayu,
sedangkan dari istri Ratna Sari Dewi, wanita turunan Jepang bernama asli Naoko
Nemoto mempunyai anak Kartika..
Masa kecil Soekarno hanya beberapa tahun
hidup bersama orang tuanya di Blitar. Semasa SD hingga tamat, beliau tinggal di
Surabaya, indekos di rumah Haji Oemar Said Tokroaminoto, politisi kawakan
pendiri Syarikat Islam. Kemudian melanjutkan sekolah di HBS (Hoogere Burger
School). Saat belajar di HBS itu, Soekarno telah menggembleng jiwa
nasionalismenya. Selepas lulus HBS tahun 1920, pindah ke Bandung dan melanjut
ke THS (Technische Hoogeschool atau sekolah Tekhnik Tinggi yang sekarang
menjadi ITB). Ia berhasil meraih gelar "Ir" pada 25 Mei 1926.
Kemudian, beliau merumuskan ajaran
Marhaenisme dan mendirikan PNI (Partai Nasional lndonesia) pada 4 Juli 1927,
dengan tujuan Indonesia Merdeka. Akibatnya, Belanda, memasukkannya ke penjara
Sukamiskin, Bandung pada 29 Desember 1929. Delapan bulan kemudian baru
disidangkan. Dalam pembelaannya berjudul Indonesia Menggugat, beliau
menunjukkan kemurtadan Belanda, bangsa yang mengaku lebih maju itu.
Pembelaannya itu membuat Belanda makin
marah. Sehingga pada Juli 1930, PNI pun dibubarkan. Setelah bebas pada tahun
1931, Soekarno bergabung dengan Partindo dan sekaligus memimpinnya. Akibatnya,
beliau kembali ditangkap Belanda dan dibuang ke Ende, Flores, tahun 1933. Empat
tahun kemudian dipindahkan ke Bengkulu.
Setelah melalui perjuangan yang cukup
panjang, Bung Karno dan Bung Hatta memproklamasikan kemerdekaan RI pada 17 Agustus 1945. Dalam sidang BPUPKI
tanggal 1 Juni 1945, Ir.Soekarno mengemukakan gagasan tentang dasar negara yang
disebutnya Pancasila. Tanggal 17 Agustus 1945, Ir Soekarno dan Drs. Mohammad Hatta memproklamasikan kemerdekaan Indonesia. Dalam sidang PPKI, 18
Agustus 1945 Ir.Soekarno terpilih secara aklamasi sebagai Presiden Republik
Indonesia yang pertama.
Sebelumnya, beliau juga berhasil
merumuskan Pancasila yang kemudian menjadi dasar (ideologi) Negara Kesatuan
Republik Indonesia. Beliau berupaya mempersatukan nusantara. Bahkan Soekarno
berusaha menghimpun bangsa-bangsa di Asia, Afrika, dan Amerika Latin dengan
Konferensi Asia Afrika di Bandung pada 1955 yang kemudian berkembang menjadi
Gerakan Non Blok.
Pemberontakan G-30-S/PKI melahirkan
krisis politik hebat yang menyebabkan penolakan MPR atas pertanggungjawabannya.
Sebaliknya MPR mengangkat Soeharto sebagai Pejabat Presiden. Kesehatannya terus
memburuk, yang pada hari Minggu, 21 Juni 1970 ia meninggal dunia di RSPAD. Ia
disemayamkan di Wisma Yaso, Jakarta dan dimakamkan di Blitar, Jatim di dekat
makam ibundanya, Ida Ayu Nyoman Rai. Pemerintah menganugerahkannya sebagai "Pahlawan
Proklamasi".
No comments:
Post a Comment