Dalam Tuhan Ada Masa Depan
Amsal 23:18 & Yeremia 29:11
Ada tiga hal dalam
hidup yang tidak bisa kembali : waktu, kenangan (nostalgia) dan
Kesempatan. Kemudia ada tiga Hal yang tidak boleh hilang dari hidup kita yakni:
pengharapan, Ketulusan dan gairah. Banyak manusia dan tidak luput juga orang
Kristen dalam menghadapi hidup ini dengan cara apatis, tidak memiliki spirit,
gairah dan semangat, bahkan pola pikirnyapun sudah jauh berbeda dari kebenaran
Firman Tuhan. Konsep yang tertanan dalam pikirannya menganggap bahwa tidak ada
lagi yang baik dalam hidup ini. Realita hidup berkata memang tidak ada yang
pasti/banyak ketidakpastian. Ditengah ketidakpastian tersebut, banyak manusia
butuh kepastian. Untuk memperolehnya manusiapun mengambil langkah yang salah.
Bukan datang kepada Allah justru mengandal kekuatan dunia, melalui jasa
orang-orang pintar yang notabene memakai kekuatan gaib yang dilarang
oleh Allah.
Apakah orang Kristen
boleh percaya kepada kekuatan dunia ini? Berangkat dari firman Tuhan dalam
Imamat 19:31 “Janganlah kamu berpaling kepada arwah atau kepada roh-roh
peramal; janganlah kamu mencari mereka dan dengan demikian menjadi najis karena
mereka; Akulah TUHAN, Allahmu.” Kemudian Dalam Imamat 20:6 dikatakan
demikian ““Orang yang berpaling kepada arwah atau kepada roh-roh peramal, yakni
yang berzinah dengan bertanya kepada mereka, Aku sendiri akan menentang orang
itu dan melenyapkan dia dari tengah-tengah bangsanya.”(Imamat 20:6).
Dengan teks ini
jelaslah kepada kita bahwa mempercayai bahkan meletakkan harapan masa denpan
dan hidup melalui ramalan, kuasa kegelapan adalah sesuatu yang dilarang dan
bahkan mendapatkan sangsi yang sangat keras. Umat Tuhan dilarang dengan keras
mempercayai dan bertanya kepada para peramal apapun alasannya. Mungkin kita
bertanya demikian. Bukankah dalam Alkitab ada banyak ramalan-ramalan yang
berasal dari Tuhan? Memang benar dalam Alkitab ada banyak ramalan. Terutama
ramalan tentang kedatangan Mesias. Namun ramalan dalam Alkitab benar-benar
berasal dari Tuhan. Ramalan dalam Alkitab lebih tepat kita sebut nubuat sebab
nubuat bersifat pasti, tidak meleset dan tidak mungkin gagal. Nubuatan itu
berasal dari Tuhan dan disebut Firman dari Tuhan dan nubuatan yang adalah
Firman Allah itu pasti akan digenapi. Firman Tuhan sudah genap dalam Alkitab.
Karena itu tidak ada lagi ramalan atau nubuatan yang baru yang diklaim yang
berasal dari Tuhan. Ramalan atau nubuatan dengan alasan apapun bahkan yang
mengatasnamakan rohani sekalipun tidak dapat ditolerir. Kalau demikian,
dimanakah kita meletakkan harapan atau sauh kita? Tentu hanya kepada Tuhan.
Sebab Dialah yang pasti. Dalam Firman Tuhan ada janji yang luar biasa. “Karena
masa depan sungguh ada, dan harapanmu tidak akan hilang.” (Amsal 23:18). Ini
janjiNya yang luar biasa atas kita. Masa depan yang disediakan dan harapan yang
akan terwujud. Tuhanlah yang memberikan kita masa depan. Puji Tuhan, bagi kita
orang percaya masa depan kita ada di tangan Tuhan. Dari Firman Tuhan ini, apa
yang bisa kita benahi dalam hidup ini untuk meraih masa depan
bersama Tuhan.
1. Tidak
Mudah Menyerah Dengan Keadaan.
Keadaan yang kita
alami dengan orang tidak percaya sama. Kita juga bisa mengalami krisis,
goncangan, mereka juga mengalaminya. Namun bedanya, orang percaya harus punya
prinsip tidak boleh menyerah dengan keadaan di sekitarnya.
Masih ingat dengan
Yusuf, seorang anak muda yang punya cita-cita dan pengharapan. Ia mendapat
mimpi dari Tuhan, bagaimana 11 berkas gandum sujud kepada berkas gandumnya. Ini
merupakan satu visi bahwa Tuhan akan mengangkat hidupnya, ia akan menjadi
pemimpin. Saudara-saudaranya marah terlebih karena Yusuf sangat dimanja dan
diistimewakan oleh orang tuanya. Mereka iri kepada Yusuf dan membuat suatu
rencana jahat.
Saat Yusuf pergi
mencari saudara-saudaranya, mereka menangkapnya dan memasukkannya ke dalam
sumur. Setelah itu ia diangkat dan dijual ke pedagang Mesir kemudian dijual
lagi kepada Potifar sebagai budak. Dari anak yang diistimewakan, dalam sehari
berubah menjadi budak. Di rumah Potifar, ia mengalami hal yang pahit, ia
difitnah karena tidak mau berbuat dosa sehingga dimasukkan ke dalam
penjara.
Yusuf yang disertai
Tuhan tidak menyerah dalam situasi apapun. Ia mampu mengubah frustasi
menjadi prestasi. Di rumah Potifar, ia dipercaya mengelola harta Potifar,
di penjara pun ia mendapat kasih dari kepala penjara untuk menolong mengerjakan
tugas-tugas. Yusuf diberkati, Tuhan mampu mengubah segala keadaan buruk menjadi
berkat. Yusuf tidak dendam kepada orang yang berbuat jahat kepadanya
(Kej. 50:20). Yusuf tahu rencana Tuhan dan bahwa Tuhan menjamin masa depannya.
Niat jahat orang juga
dapat dipakai oleh Tuhan untuk mengangkat kehidupan kita. Orang yang
direndahkan manusia akan diangkat oleh Tuhan. Jangan menyimpan kepahitan supaya
kita dapat menikmati berkat Tuhan. Ada rencana Tuhan dalam setiap hal yang kita
alami. Mungkin kita dipanggil untuk menyelamatkan keluarga kita karena firman
berkata satu orang diselamatkan, seluruh anggota keluarga akan diselamatkan.
Jika saat ini belum terjadi, jangan menyerah, tetap berdoa, dan percaya bahwa
Tuhan akan menyelamatkan seluruh anggota keluarga kita. Tuhan menjamin
kemenangan kita. Tuhan sudah mengalahkan kuasa maut, iblis sudah ada di bawah
kakiNya. Mungkin kita belum melihat yang baik tapi kita harus tetap yakin.
Seperti Yusuf yang perlu 13 tahun untuk mengalami proses dari Tuhan tetapi ia
tetap tidak menyerah, ia percaya Tuhan pasti menggenapi janjiNya.
2. Selalu Berdoa dan Mengandalkan Tuhan dalam Segala Hal
2. Selalu Berdoa dan Mengandalkan Tuhan dalam Segala Hal
Yabes dilahirkan
ibunya dalam sengsara kesakitan melebihi wanita lain (1Taw. 4:9-10). Dia
seolah-olah dilahirkan dengan tidak beruntung dan menyusahkan. Tetapi Yabes
merendahkan diri dan berdoa kepada Allah. Hasilnya Yabes menikmati anugerah
Allah. Kuasa doa melalui Kristus dapat mengubah segala sesuatu, Tuhan dapat
mengubah segala yang buruk menjadi baik. Dalam menjalani hidup kedepan dan
untuk menikmati masa depan tetaplah berdoa, berserah dan percaya Tuhan yang
kita sembah adalah hidup dan mendengar setiap doa-doa kita (Yak. 5:16).
3. Hidup Dalam Iman
3. Hidup Dalam Iman
Luk. 5:1-6 menuliskan
tentang Petrus yang sudah berusaha dengan segala macam cara lewat pengetahuan
dan pengalamannya sebagai nelayan, tetapi gagal. Ia tidak berhasil, tidak
mendapat apa-apa. Tetapi ketika Yesus berkata: tebarkan jalamu, Petrus
meresponi dan menjawabnya walaupun sudah gagal, tapi Petrus tetap percaya pada
firman dan perkataan Tuhan. Firman itu memberi jalan dan kekuatan kepada kita
untuk tidak menyerah dan sungguh berharap kepada Tuhan.Tidak seorang pun
mengetahui apa yang terjadi besok (4:14). Sekalipun demikian, firman Tuhan
mengatakan, “masa depan sungguh ada, dan harapanmu tidak akan hilang.” (Amsal
23:18).
Iman adalah dasar dari
segala sesuatu yang kita harapkan dan bukti dari segala sesuatu yang tidak kita
lihat (Ibrani 11:1). Kita tidak bisa
melihat masa depan, tetapi kita bisa memiliki pengharapan akan masa depan.
Yakobus memadukan masa depan yang ingin dicapai manusia dengan mempraktekkan
iman. Bila kita hendak membuat perencanaan, kita harus melibatkan Tuhan dari
tahap awal perencanaan. Jangan membuat perencanaan hanya dengan mengandalkan
pengalaman dan pengetahuan. Sadarilah bahwa kita adalah manusia yang memiliki
keterbatasan. Kita tidak mengerti apa yang akan terjadi besok. Kesempatan yang
kita miliki sangat singkat, seperti uap yang sebentar saja kelihatan, lalu
lenyap. (4: 14). Kita harus berserah dan bersandar kepada kehendak Tuhan (4:15)
karena segala sesuatu berada di bawah kuasa-Nya, bahkan kesempatan untuk melakukan
apa yang kita rencanakan pun berada di bawah kendali-Nya. Walaupun tidak ada
dasar untuk berharap tapi mari terus berharap. Jangan menyerah kepada keadaan,
berdoa dan tetap percaya Firman Tuhan ya dan amin. Tuhan akan menggenapi setiap
firmanNya dalam kehidupan kita. Biarlah prinsip ini ada dalam hidup kita
sebagai orang percaya kalau kita mau melihat masa depan yang harapan. AMIN....
No comments:
Post a Comment